Monday 16 July 2012

tahukah anda tentang partikel Tuhan


PARTIKEL  TUHAN

Jangan terjebak dulu nama atau judulnya, inilah beritanya, silahkan di baca   :

Fisikawan Indonesia, Suharyo Sumowidagdo, terlibat dalam penemuan partikel yang dijuluki sebagai partikel Tuhan, Higgs boson. Lembaga penelitian nuklir Eropa Conseil Europeene pour la Recherche Nucleaire atau CERN mengumumkan penemuan Higgs boson pada 4 Juli 2012.

Dunia fisika dikejutkan dengan penemuan partikel Higgs Bosson. Selama ini keberadaan partikel ini hanya ada dalam model teori standar. "Tanpa partikel ini tak ada akan ada berat, maka tak ada alam semesta. Tak akan ada apa-apa," kata Haryo saat diwawancara melalui voice chat, 5 Juli 2012.

Partikel Tuhan adalah partikel terakhir dalam teori model standar. Ilmuwan mulai mencarinya sejak tahun 1964. Dalam model ini, alam semesta tercipta dari 12 partikel dasar dan enam pembawa gaya. Sebelumnya, baru lima partikel pembawa gaya yang ditemukan.

"Selama ini kita melihat benda-benda yang punya berat, ada gravitasi yang membuat bumi berputar. Artinya, harus ada sesuatu yang menghasilkan massa untuk partikel-partikel itu," kata pria kelahiran Tabanan, Bali ini. Sebuah partikel Higss bisa mempengaruhi massa jutaan partikel lain. Selama ini dia selalu ada di seluruh alam semesta, tapi baru ditemukan.

Haryo adalah satu dari dua fisikawan Indonesia yang terlibat dalam penelitian ini. Fisikawan lain, Rahmat Rahmat, bekerja dari laboratorium Fermilab di Amerika Serikat. Adapun Haryo bekerja di laboratorium CERN di Jenewa, Swiss.

Menemukan partikel ini bukan hal yang mudah. Ribuan peneliti yang ada dalam dua kelompok, ATLAS dan CMS, bekerja bersama untuk menemukan partikel tersembunyi ini. "Ini bukan hasil kerja segelintir orang tapi kolaborasi banyak lembaga dari puluhan negara," kata dia.

Haryo terlibat dalam penelitian CMS di Jenewa, Swiss, untuk menemukan Higgs boson. "Saya bertanggungjawab untuk memastikan komponen detektor beroperasi. Komponen detektor itu harus terus dipelihara, untuk bisa mendeteksi partikel," kata doktor berusia 36 tahun ini.

Lulus sarjana dan master di Universitas Indonesia, Haryo kemudian mendapatkan beasiswa untuk program doktoral di Florida State University tahun 2001. Di situlah dia mulai terlibat dalam pencarian Higgs Boson, berkolaborasi dengan Fermilab. Pada Januari 2009, Haryo menjadi bagian dari tim CERN di Swiss.

Haryo juga berperan dalam pengambilan data dari percobaan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun ini. Dia juga disibukkan dengan kolaborasi dengan peneliti-peneliti lain serta diskusi dengan peneliti yang lain. Dia juga terlibat dalam beberapa percobaan lain mengenai fisika partikel.

Pencarian Higgs boson dilakukan dengan mesin Large Hadron Collider yang beroperasi selama 24 jam, tujuh hari seminggu. Haryo sendiri bekerja tak kalah keras, biasanya dimulai pukul delapan pagi hingga sebelas malam.

"Ilmuwan itu dinilai dari produktivitasnya, seperti pengusaha. Kalau tak kerja sebanyak-banyaknya, sulit untuk menang dari peneliti lain," kata Haryo yang gemar memotret saat senggang. Selain meneliti, Haryo juga menguasai ilmu teknik. Pasalnya, alat penelitian ilmuwan partikel tak bisa dibeli di supermarket terdekat. Mereka harus bisa membuat alatnya sendiri, atau setidaknya tahu cara memelihara dan merawatnya.

Lalu apa sebenarnya guna penemuan partikel Higgs boson untuk umat manusia? "Ini penemuan yang ada di luar imajinasi kita. Pengetahuan baru yang ilmuwan pun belum tahu apa kegunaan praktisnya," kata pemegang gelar doktor dari Florida State University ini. Kegunaan praktis itu mungkin belum akan diketahui dalam puluhan bahkan ratusan tahun ke depan.

Haryo mencontohkan, penemuan ini seperti teori relativitas Einstein yang ketika diumumkan tujuh puluh tahun lalu belum bisa dipahami. Kini, GPS bekerja berdasarkan teori itu. Tanpa teori Einstein, GPS tak akan bisa menunjukkan lokasi dengan tepat dan akan meleset 50 hingga 100 meter.

"Bagi ilmuwan, mendapat pengetahuan baru tentang dunia dimana kita hidup, akan membawa apresiasi lebih kepada hidup ini," kata Haryo yang saat dihubungi tengah menghadiri konferensi International Conference for High Energy Physics di Melbourne.

Penemuan Higgs boson istimewa bagi Haryo karena penemuan ini mengingatkannya pada kejadian yang menginspirasi dia menjadi seorang fisikawan partikel. 18 tahun lalu, seorang fisikawan Indonesia bernama Stephan van den Brick ikut membuktikan adanya partikel quark top, salah satu partikel yang juga mendukung model standar.

"Waktu itu saya baru diterima di UI, tak tahu apa-apa. Saya takjub bahwa ada lulusan UI yang bisa menjadi bagian dari penemuan menakjubkan itu," kata dia. Guntingan koran tahun 1994 itu masih disimpannya hingga sekarang.
Kini, Haryo benar-benar mencapai cita-citanya. Dia ikut menemukan partikel Higgs boson, keping terakhir model standar, kunci dari rahasia besar alam semesta. Namun kerja belum selesai. Penemuan ini baru awal pekerjaan panjang para ilmuwan.

Karenanya, Haryo berharap, penemuan ini menginspirasi anak muda Indonesia untuk menjadi fisikawan. "Semuanya mungkin asal mau bekerja keras. Jangan takut mencoba dan meninggalkan zona nyaman," kata Haryo.

ILUSTRASI PARTIKEL TUHAN  :

Partikel Tuhan
 Kemampuan berpikir manusia terus meningkat dan terutama keingintahuan manusia tentang asal mula kehidupan, meski kita telah mengenal Teori Big Bang, tabrakan antar bintang yang membentuk jagad raya ini.
Namun para peneliti CERN lewat Video dari Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN) beredar di internet. Video itu diduga bocoran hasil riset tentang “Partikel Tuhan” yang akan diumumkan pada Rabu (4/7/2012) ini pukul 14.00 WIB.
[Jika Tuhan itu ada, dan Dia benar – benar ada bagi mereka yang meyakininya, kira – kira apa yang dipikirkan dengan sepak terjang manusia ini. Terlebih mengenai salah benar atau hubungannya dengan Dosa].
“Kami telah mengobservasi adanya partikel baru,” kata juru bicara CERN, Joe Incandela, dalam video yang pertama kali beredar di situs Science News itu. “Kami memiliki bukti cukup kuat bahwa memang ada sesuatu di sana. Untuk memastikan karakteristiknya, kami masih membutuhkan waktu,” lanjut Incandela.
Para peneliti begitu yakin sehingga mereka mengatakan ini adalah sesuatu penemuan besar yang telah dilakukan dalam 40 tahun terakhir, terutama terkait soal pencarian Partikel Tuhan.
“Di sisi lain kami menemukan peluruhan dua foton, misalnya, yang menunjukkan pada kita bahwa itu adalah boson, partikel dengan putaran integer,” ungkap Incandela. “Dan kami tahu bahwa massanya sekitar 100 kali proton. Ini adalah partikel paling masif yang eksis,” tambahnya.
Dalam video tersebut, Incandela sempat berkata “salah satu temuan terbesar” sebelum mengoreksinya menjadi “atau observasi tentang fenomena dalam bidang kami selama 30 hingga 40 tahun terakhir.”
Sebab menggunakan kata “observasi”, pengamatan, adalah bukti dengan standar yang lemah, seperti yang diutarakan Peter Woit, pengajar Matematika di Columbia University di New York. “Cermati bahwa kata yang digunakan di situ adalah ‘observasi’ dan bukan ‘penemuan’,” kata Woit seperti dikutip AFP, Rabu ini.
Partikel Tuhan, Sejatinya disebut untuk menggoda pencetusnya yang adalah seorang Ateis Peter Higgs,d dengan kata lain partike tuhan adalah Higgs Boson, partikel yang dibutuhkan untuk melengkapi model standar fisika.
Teori Higgs Boson pertama kali di cetuskan Peter Higgs pada tahun 1960 yang mengatakan mengapa partikel tertentu memiliki massa, sementara yang lain, seperti cahaya, tidak. Teori Higgs mengatakan bahwa materi-materi sama sekali tak bermassa, tidak memiliki berat jenis, tak berbobot, pada saat Big Bang terjadi. Tapi, sebagian besar materi itu kemudian memperoleh massa.
Menurut teori Higgs, materi-materi tadi mendapatkan massa saat melewati medan Higgs. Kalau saja itu tidak terjadi, materi-materi di jagat raya ini akan mengapung bebas di angkasa dan bintang serta planet-planet tak akan pernah terbentuk.
Menurut Higgs, Alam semesta memiliki medan yang disebut medan Higgs. Sama seperti medan magnet, Setiap partikel “merasakan” medan ini, tetapi dengan derajat yang berbeda satu sama lain. Jika partikel melewati medan Higgs tanpa terperanguh, tanpa terinteraksi maka partikel ini tidak memiliki masa.
Namun jika partikel yang melewati medan Higgs ini berinteraksi, maka partikel ini memiliki masa. Ide Higgs membutuhkan eksistensi dari partikel Higgs Boson, keberadaan dari partikel tersebut untuk membuktikannya. Karena itu, pencarian terus dilakukan, sampai penemuan suatu partikel yang kita kenal sebagai “Partikel Tuhan”.
Jika Medan Higgs tidak ada, maka Jagad Raya akan sulit terbentuk, atom tidak akan terbentuk, Ikatan kimia juga akhirnya tak dapat terbentuk. Akhirnya mungkin takkan ada planet, galaksi, dan bintang. Jika penemuan ini berhasil membuktikan Teori Peter Higgs, maka ini adalah penemuan terbesar abad ini. : lihat lanjutanya :

 


No comments:

Post a Comment